LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF SEDERHANA PADA ANAK USIA DINI



TUGAS AKHIR SEMESTER
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF SEDERHANA PADA ANAK USIA DINI


OLEH :

NURHAENI

NIM. A 241 15 080






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKU
2017


 

BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Penelitian
Anak usia dini termasuk anak TK, memiliki karakteristik perkembangan fisik dan psikologis yang khas. Secara teoritis, serta masa keemasan, dimana anak mulai peka menerima berbagai stimulasi dari lingkungannya baik yang disengaja maupun tidak.
Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap merespon setiap stimulasi dari lingkungan dan berbagai usaha pendidikan. Usia dini merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, sehingga diperlukan layanan pendidikan yang sesuai agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Perkembangan Peserta Didik. Dalam rangka memenuhi Tugas Final dalam mata kuliah tersebut. Maka telah dilakukan Penelitian Kualitatif Sederhana yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan kognitif anak dan menyelidiki penalaran anak usia dini (TK) dengan metode wawancara. 

B.     Sasaran Penelitian
Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah anak usia dini yang berumur 3-6 tahun. Dalam hal ini yang menjadi sasaran penelitian saya dalah anak Usia dini yang brumur 5 Tahun
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.      Mengetahui Perkembangan Kognitif dan  Menyelidiki penalaran anak usia dini (TK) dengan cara :
a.       Meminta anak untuk mengurutkan benda (lidi) dari yang terpanjang ke yang terpendek begitupun sebaliknya dan mencatat waktunya.
b.      Meminta anak untuk menunjukkan jumlah uang koin yang paling banyak dan sedikit beserta alasannya padahal jumlah uang koin sama hanya saja panjangnya yang berbeda.
c.       Meminta anak untuk menunjukkan jumlah air yang terbanyak dan tersedikit dengan wadah yang berbeda beserta alasannya padahal jumlah airnya sama.
d.      Menanyakan anak mengenai hal umum tentang kehidupan sehari-hari seperti “Mengapa Ibunya menjemur pakaian diluar ruangan”.

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
a.       Mengetahui perkembangan kognitif anak usia dini.
b.      Menyelidiki penalaran anak usia dini
           E.  Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
    1. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik / menarik untuk dijadikan fokus penelitian.
    2. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
    3. Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih kuas mengenai fokus penelitian.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.  Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, yang dilakukan secara menyeluruh, mencakup semua aspek perkembangan dengan memberikan stimulasi terhadap perkembangan jasmani dan rohani agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ada dari orang tua (gen) dan ada faktor lingkungan seperti asupan gizi yang diterima, faktor psikologis. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral, masa ini masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa yang paling baik pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Bentuk program pendidikan anak usia dini meliputi: pendidikan keluarga, bina keluarga, taman pengasuhan, kelompok bermain dan taman kanak-kanak.
B.  Pengertian Seriasi
Piaget dalam bukunya Psikologi Anak mengungkapkan bahwa seriasi adalah pengurutan yang mencakup penyusunan unsur-unsur menurut bertambah atau berkurangnya ukuran. Saat anak berusia sekitar  1,5-2 tahun dalam menyusun menara melalui dua-tiga balok mainan, ia dapat melihat perbedaan dengan mudah. Namun seiring berjalannya usianya ketika anak harus mengurutkan beberapa objek yang perbedaan panjangnya terlalu kecil, ia harus meakukan perbandingan secara bersamaan.
Pemahaman anak dalam seriasi (mengurutkan) diantaranya adalah mengurutkan obyek berdasarkan pola ukuran bentuk, pola ukuran warna, menghitung setiap obyek hanya satu kali secara berurutan, menyusun obyek berdasarkan ukuran panjang dan pendek serta menyusun obyek berdasarkan ukuran besar dan kecil. Bila anak telah dapat membuat suatu seriasi maka ia tidak akan mengalami kesulitan untuk membuat seriasi selanjutnya. Seriasi juga merupakan kemampuan dasar untuk membandingkan, memahami lambang sama dengan tidak sama.
C.  Teori yang Melandasi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Salah satu ahli perkembangan kognitif terkemuka, Jean Piaget (1896-1980) mengintegrasikan elemen-elemen psikologi, biologi, filosofi dan logika dalam memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang bagaimana pengetahuan bisa diperoleh individu. Salah satu prinsip mendasar dalam teorinya adalah bahwa pengetahuan dibangun melalui kegiatan pembelajaran.
Berikut ini adalah tahap perkembangan kognitif anak usia dini (0-8 tahun) menurut Piaget :
1.      Tahap Sensorimotor (0-8 Tahun)
a.       0-1 bulan       :   Gerakan refleks-refleks artinya, bayi melakukan gerakan sederhana dan refleks-refleks spontan, contoh refleks hisap.
b.      1-4 bulan       :   Reaksi-reaksi sikular primer artinya bayi melakukan reaksi yang berulang-ulang dengan bagian tubuh mereka. Contoh : mengepak-epakkan tangan, memegang-megang rambut, dan sebagainya.
c.       4-8 bulan       :   Reaksi-reaksi sirkuler sekunder artinya bayi melakukan reaksi ulang yang melibatkan objek lain di luar dirinya. Contoh : menggoyang-goyangkan mainannya yang berbunyi gemerutuk, dan sebagainya.
d.      8-12 bulan     :   Koordinasi reaksi-reaksi sirkuler sekunder artinya bayi melakukan berbagai macam gerakan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Contoh : menggoyangkan mainan, membanting dan menggigit mainannya.
e.       12-18 bulan   :   Reaksi-reaksi sirkulasi tersier artinya bayi mencoba sebelumnya untuk memecahkan masalah. Contoh : menarik kursi, untuk mengambil sesuatu yang tinggi, dan lain-lain.

2.      Tahap Pra Operasional (18 bulan – 6-7 Tahun)
Usia 18-24 Bulan pada tahap ini anak mula-mula memecahkan masalah dengan memikirkannya terlebih dahulu melalui kesan mental.
Pada tahap ini juga anak mempelajari masalah sebelum bertindak dan terlibat dalam kegiatan trial and error secara fisik. Pada usia pra sekolah, anak dapat menggunakan simbol dan pikiran internal dalam memecahkan masalah. Pikiran mereka masih terkait dengan objek kongkrit saat ini dan sekarang.
3.      Tahap Operasional Kogret (8-12 Tahun)
Anak sekolah dasar lebih abstrak dalam berpikir, maka sudah dapat berpikir logis tahap awal dalam memecahkan masalah. Mereka masih membutuhkan objek konkrit dalam belajar hasil perkembangan kognitif dan belajar anak usia 6 tahun antara lain :
a.       Mengenali warna-warna (minimal 6 warna)
b.      Mengenal bentuk-bentuk geometri (minimal 6 bentuk)
c.       Memahami dimensi dan hubungan (seperti atas-bawah, dalam-luar, depan-belakang) dan waktu yang berbeda (pagi, sore, siang dalam malam).
d.      Memahami perbedaan ukuran (besar, kecil, pendek, tinggi, tipis, tebal, lebar, sempit).
e.       Memahami konsep sains sederhana (contoh apa yang terjadi jika warna terjadi).
f.       Memahami perbedaan rasa (manis, asam, pahit, pedas, asin)
g.      Memahami aroma (bau)
h.      Dapat mengekspresikan pikiran dan ide
i.        Dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan
j.        Dapat bernyanyi
k.      Senang bertanya
l.        Memahami angka dan bisa menghitung angka (minimal sampai 10)
m.    Dapat menggambar sederhana
n.      Dapat menulis kata-kata sederhana
o.      Dapat membuat kalimat sederhana
p.      Dapat bermain peran-peran
q.      Memahami fungsi uang.



BAB III
ANALISIS DATA
A.      Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
·     Anak menunjukkan jumlah uang Koin yang terbanyak dan tersedikit














·      Anak mengurutkan   benda (lidi) dari yang terkecil ke yang terpendek begitupun sebaliknya.



·      Anak menunjukkan volume air yang terbanyak dan tersedikit

·   Pada saat anak diminta menunjukkan yang mana uang yang terbanyak dan tersedikit anak menunjukkan bahwa uang koin dengan uang ukuran terpanjang merupakan yang terbanyak dan uang koin dengan ukuran terpendek merupakan yang tersedikit. Pada saat ditanya alasanya anak tersebut hanya menghubungkannya dengan yang terjadi dalam kehidupan sehari-harinya
·   Pada saat ditanya apakah ada yang sama dari jumlah uang koin tersebut anak mulai mencoba menghitungnya dan mengetahui bahwa ketiga baris koin tersebut memiliki jumlah yang sama.
·   Pada saat ditanya alasan mengapa anak memilih air dengan wadah tinggi yang merupakan air terbanyak anak menjawab dengan sangat singkat seperti karena banyak, begitupun sebaliknya anak menjawab karena sedikit.
·   Pada saat ditanya mengenai alasan “mengapa Ibu menjemur pakaian diluar” anak menjawab pertanyaan dengan sangat singkat seperti  karena basah,karena  kipas dan karena terkena angin.
·      Berupa pengambilan gambar dan Video pada saat melakukan penelitian.


B.  Analisis Krisis
              Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan menyusun atau mengurutkan benda dari yang terpanjang ke yang terpendek,  menunjukkan jumlah koin dan air yang terbanyak dan tersedikit merupakan kegiatan yang dapat menguji penalaran anak usia dini dan mengetahui perkembangan kognitifnya.
              Pertama yaitu  pada saat anak diminta mengurutkan benda (lidi) dari yang terpanjang ke yang terpendek anak tersebut  mampu mengurutkannya dengan baik dalam waktu 1 menit 13 detik, dan dari yang terpendek ke yang terpanjang anak tersebut juga mampu mengurutkannya dengan baik dalam waktu 1 menit 15 detik.
              Kedua yaitu pada saat anak ditanya mengenai alasan “mengapa Ibunya menjemur pakaian diluar” anak menjawab pertanyaan dengan sangat singkat seperti  karena basah,karena  kipas dan karena terkena angin tetapi anak belum bisa menjelaskan proses terjadinya secara rinci.
              Ketiga yaitu pada saat anak diminta menunjukkan uang koin yang terbanyak dari tiga baris uang koin yang jumlahnya sama tetapi jaraknya berbeda, anak tersebut cenderung memilih baris yang terpanjang sebagai jumlah yang terbanyak dan baris yang terpendek sebagai jumlah yang tersedikit. Dan pada saat diminta untuk memberikan alasan anak tersebut menjawabnya dengan menghubungkan dalam kehidupan sehari-harinya seperti mengatakan bahwa ibunya mengatakan uangnya sedikit. Dan ketika anak diminta menunjukkan “apakah dari ketiga baris tersebut ada yang memiliki jumlah yang sama” anak mulai menghitung jumlah koin masing-masing baris, dan ternyata jumlahnya sama.
              Keempat yaitu pada saat anak diminta menunjukkan volume air terbanyak dan tersedikit anak cenderung memilih wadah yang tinggi yang merupakan volume terbanyak dan wadah yang kecil yang merupakan  volume tersedikit alasannya cenderung singkat seperti karena banyak dan karena sedikit.
                         


BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
                   Dari hasil Analisa data diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Anak usia dini yaitu pada umur 5 tahun sudah dapat mengurutkan benda (lidi) dari yang terpanjang ke yang terpendek begitupun sebaliknya hal ini berarti penalaran anak tersebut dalam mengurutkan sudah cukup baik.
2.      Anak usia dini yaitu pada umur 5 tahun sudah dapat menjawab pertanyaan sederhana seperti fenomena keringnya baju. Akan tetapi, jawabannya masih cenderung singkat dan belum mampu menjelaskannya secara rinci.
3.      Anak usia dini yaitu pada umur 5 tahun belum mampu membandingkan jumlah benda yang nilainya sama akan tetapi diatur jaraknya, anak cenderung memilih yang ukuran panjang yang merupakan yang terbanyak dan begitupun sebaliknya.
4.      Anak usia dini yaitu pada umur 5 tahun belum mampu membandingkan volume zat cair yang ditempatkan di wadah yang berbeda akan tetapi jumlahnya sama. Anak cenderung memilih wadah yang tinggi yang merupakan volume terbanyak begitupun sebaliknya.




DAFTAR PUSTAKA

Anistuga. [2012]. Seriasi untuk Anak usia Dini.[online]. Tersedia : http://9lory.blogspot.co.id/2012/11/seriasi-utk-aud.html. [12 Januari 2017]
Nuraeni. [2009]. Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini TK Asoka Makassar. [Online]. Tersedia : www.scribd.com. [12 januari 2017]
Primasuci. [2013]. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. [online]. Tersedia : https://primazip.wordpress.com/2013/06/08/perkembangan-kognitif-anak-usia-dini/. [12 Januari 2017].
Suryani, Intan. [2014]. Laporan penelitian dan Analisis. [online]. Tersedia : http://99swh.blogspot.co.id/2014/10/laporan-penelitian-dananalisis-i.html. [12 Januari 2017]

LAMPIRAN





Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH ELEKTRONIKA ANALOG DAN PENERAPANNYA

MAKALAH IMPLIKASI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN

ACTION SCRIPT UNTUK MEMBUAT SIMULASI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) DI MACROMEDIA FLASH 8 TERLENGKAP